Angin yang sejuk dengan sinar matahari yang membuat mata sipit ini
berkerinyit. Langkah kaki yang terus saja melangkah di jalan mulus ini. Detak
jantung yang ikut berlari kencang, antara mengatur nafas atau sejenak mengelap
keringat yang sedikit demi sedikit keluar. Sesekali mulut ini ingin
mengeluarkan suara untuk melepaskan penat yang ada di pikiran. Aku harus terus
berlari dan terus berada di lintas perjalanan ini. Jika aku berhenti sejenak
maka aku berarti tidak mampu, aku harus kembali lagi ke titik awal. Apapun yang
terjadi kaki ini harus terus melangkah entah itu berlari kencang atau berlari
pelan. Kaki ini tidak boleh berhenti !!! 10 putaran tetap 10 putaran, jika aku
berhenti maka cukup sudah jangan bermimpi menjadi pelari yang hebat jika kau
tidak bisa berlari.
Aku bukan perempuan yang obsesif dengan penuh ambisi besar. Aku
tidak ingin menjadi seseorang yang “Wah” atau
bak selebritis yang dipuja puji banyak orang. Aku cukup tau diri dengan
kemampuanku dan apa yang kumiliki, tapi aku tak mau membatasi diriku. Aku bebas
berkarya, berekspresi atau hanya sekedar menikmati hidup ini. Aku terlalu sibuk
dengan duniaku sendiri untuk be do the best bagi diriku. Aku
tidak egois melakukan hal hanya untuk diriku saja, aku hanya perlu egois dengan
diriku sendiri untuk menjadikan diriku ini lebih baik. Target yang selalu aku
tuliskan di setiap pekerjaanku bukan untuk ambisi besar tetapi bagaimana diriku
ini mampu mencapai itu dan bertanggung jawab dengan target yang aku inginkan.
Aku tidak ingin hidup layaknya air mengalir dan luas bagaikan lautan. Aku takut
tenggelam dan hanyut di dalam air yang penuh karena aku cukup terlena.
Mungkinkah kamu merasa sendiri? Jawabannya iya. Tidak jarang orang
hidup di dunia seribut dan seramai ini merasa kesepian. Maaf bukan kesepian
tapi merasa bahwa dunia ini hanya dia sendiri. Waktu membuat semua manusia
terus berubah dan berkembang. Mereka bertemu dengan orang, lingkungan, dan hal
yang berbeda-beda. Perbincangan menjadi semakin luas, satu sama lain memiliki
topik yang berbeda-beda. Bahkan setiap manusia selalu memiliki kebiasaan dan
perilaku yang berbeda. Mereka berbicara dari hal yang menarik sampai yang
membosankan. Bagiku itu hal biasa untuk mengisi waktu luang.
Smartphone dan apapun gadget yang ssekarang berkembang maju pesat
memang sudah meracuni kehidupan manusia. Bahkan berbagai aplikasi sengaja
dibuat untuk membuang waktu manusia. Sadar atau tidak sadar benda macam itu
memang membuat kita menjadi zombie. Jari jari tanganmu mungkin akan merasa
gatal untuk tidak menyentuh layar kaca sentuh itu. Kamu semakin penasaran denga
n isi dari smartphone yang kau tinggalkan sejenak untuk sekedar mandi atau
makan. Barang itu memang ampuh sekali untuk menemani rasa kesepianmu hingga kamu
memiliki dunia baru untuk dirimu sendiri. Dunia baru yang kamu tahu sendiri,
tersenyum sendiri atau bahkan sedih hanya melihat isi layar kaca itu.
Apakah aku cukup menikmati
beristirahat dengan smartphone ketika aku Lelah berlari? Sepertinya tidak. Sebaliknya
aku takut dengan benda satu itu, aku takut dia membuatku terlena untuk terus
bermain atau hanya sekedar memainkan jari-jari ini melihat gambar-gambar yang bisa
membuatku konsumtif. Aku takut langkahku terhenti dan membuang waktuku dengan
asik masuk ke dunia digital penuh dengan kesemuan. Aku mulai resah melupakan
target yang sudah aku tuliskan, dan aku mulai tersadar bahwa aku harus terus
menggerakkan kaki ini untuk melangkah lebih kencang.
“Aku tidak perlu berhenti, ketika aku masih mampu berlari. Jika aku
tak mampu berlari kencang aku masih harus terus melangkah di lintasan yang sama
Karena mimpiku berpacu pada langkah yang kutempuh”, -Mariska-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar