“Seorang anak kecil ditanya, apa cita-citamu nak setelah besar nanti?
Aku ingin menjadi Dokter katanya, lalu beberapa tahun kemudian anak itu sudah
lulus SMA dan masuk jurusan Farmasi. Akhirnya anak itu menjadi Apoteker di salah
satu rumah sakit”
Ada apa dengan anak kecil itu yang tumbuh dewasa tetapi
tidak menjadi seperti apa yang diinginkan? Apakah dia sudah tumbuh dewasa
sehingga lupa apa yang dicita-citakan ? atau pilihan hidupnya berkata lain menjadi
beda profesi? Bagaimana kalian? Apakah punya beberapa cita-cita tetapi tidak
satupun tercapai? Atau malah tidak perlu punya cita-cita karena cukup jalani
saja kehidupan.
Hidup penuh kejutan
Kita tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita setahun, dua, tiga sampai lima
tahun kedepan? Apakah tahun depan saya bisa menemukan jodoh? Apakah tahun depan
saya bisa membeli rumah dengan uang sendiri? Apakah tahun depan saya masih
hidup? Tidak ada yang tahu pasti.
Skenario hidup
ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Bahkan Allah sudah menggariskan
hidupnya masing-masing. Skenario kehidupan kita memang bisa direncanakan tetapi
tetap yang menentukan ALLAH SWT. Lantas jika sudah ada yang mengatur apakah
kita hanya cukup menikmati skenario allah tanpa berdoa dan berusaha? Tentu tidak.
Saat kecil
dulu aku ingin sekali menjadi presenter, masuk televisi. Ayah, ibu, teman-temanku
bahkan tetanggaku bisa melihatku di layar kaca. Aku bisa jalan-jalan ke tempat
peristiwa kejadian saat membacakan berita. Beberapa tahun kemudian aku melupakan
cita-citaku. Semakin beranjak dewasa aku pindah haluan, aku ingin menjadi ahli
gizi. Tapi keinginanku ditolak kedua orangtua ku karena ada alasan tertentu.
Aku tidak pernah tahu bahwa aku diterima di univeristas swasta tanpa seleksi
dengan jurusan yang aku pun tidak tahu apa pekerjaan setelah lulus nanti. Aku
diterima di jurusan kesehatan masyarakat. Aku merasa ini bukan pilihanku yang
kuimpikan tapi aku coba menjalaninya dengan alasan untuk membahagiakan orangtua
ku.
Aku hanya bisa
berencana untuk menjadi ahli gizi tetapi realitanya Allah memberikanku jalan
lain, aku menjadi sarjana kesehatan masyarakat. Ya meskipun masih dalam bidang
satu kesehatan. Itulah cara Allah yang tidak pernah kita tahu. Dalam prosesnya
pun tidak semua sekolah yang kuinginkan bisa kuraih semua. Lagi-lagi Allah
selalu punya cara lain dan itulah Allah selalu tahu mana yang terbaik buat
hambanya ketimbang diri kita sendiri.
Berani berencana,
Berani juga mengikhlaskan
Kenapa kita buat perencanaan? Kalau
nanti toh banyak yang tidak sesuai rencana? Yaa dulu saya juga seperti itu. Setiap
tahun saya selalu membuat apa yang harus saya capai tahun ini. Malahan saya
kadang tidak main-main. Saya selalu bikin target dalam hidup saya ada beberapa
target saya yaitu:
-
Wisuda di
usia 22 tahun
-
Menikah
di usia 26 tahun
-
Beasiswa
S2 di usia 25 tahun
-
Punya
bisnis sendiri usia 27 tahun
-
Dll
Ada beberapa target yang tercapai tapi lebih banyak juga
yang tidak tercapai. Kecewa? Ya awalnya saya kecewa. Mungkin rasanya lelah
bikin perencanaan matang tapi hasilnya tidak sesuai. Tetapi saya belajar bahwa
yang dapatkan sampai sekarang ini adalah yang terbaik buat saya. Allah sudah
mengetahui porsi hambanya masing-masing. Kenapa saya harus kecewa? Saya memaknai
proses kehidupan ini apa yang terjadi bagi saya adalah hikmah yang harus saya
pelajari dan mengikhlaskan apa yang tidak tercapai. Bisa jadi yang saya
inginkan memang belum tepat buat saya atau malah membuat keburukan bagi saya.
Di dunia
ini tidak semuanya kita harus memilih hal yang menyenangkan terus. Ada kalanya
kita harus berada di hal yang terpuruk, sedih dan kecewa baru merasakan
kebahagiaan. Memang benar hidup ini ada pilihan tapi bukan berarti kita memilih
apa yang kita senangi saja. Kalau kita memilih senang saja, kita tidak akan
pernah tahu rasanya sedih dan sakit untuk mencapai kebahagiaan. Kita tidak
pernah bisa menikmati proses kegagalan.
Membuat roadmap dan proposal kehidupan
Apakah saya kapok untuk membuat
target dalam hidup saya? Jawabanya tidak. Hidup bukankah hanya sebentar saja?
“Urip kui mung mampir ngombe”
(Hidup itu hanya mampir minum)
Hidup yang singkat alias ada
batasnya. Bukan unlimited lagi kayak
paketan data internet. Kita harus jadi manusia bijak yang pintar memanage diri
kita sendiri. Rasanya sayang sekali waktu yang kita punya habis sia-sia. Ibarat
nih punya paketan 6GB habis Cuma mau buat stalking akun gossip. Lah manfaatnya
apa? Apakah kita bahagia menghabiskan waktu dan dana hanya untuk hal yang tidak
bermanfaat? Malah banyak ruginya. Udah nambah dosa plus buang duit. Wkwkkwkw
Kita harus bikit target, apa yang
ingin kamu capai di dunia ini. Ingat tujuan kita hidup untuk apa? Tujuan hidup
kita disini untuk mendapatkan banyak bekal ke akhirat nanti. Jadi target yang
kamu buat jangan hanya untuk kepentingan dunia, rasanya rugi. Misal mau
berangkat umroh tahun 2020. Hanya mau umroh saja? Perlu ditambah dengan
berangkat umroh dengan suami, anak-anak, orang tua dan tetangga. Yang punya
kesempatan masuk surge bukan kamu saja tapi kamu bisa mengajak banyak orang
lainnya bukan?
Mulailah untuk menuliskan target
dengan manfaat yang lebih besar, jangan hanya materi dan duniawi saja.Misal
tahun 2019 punya rumah. Tetapi perlu
ditambah memiliki rumah yang dilingkupi kebaikan dan membangun masjid di
samping rumah.
Selain buat target, jangan lupa
tuliskan yang harus kamu lakukan untuk mencapai yang kamu targetkan. Kalau
tahun 2019 punya rumah. Mulai dari sekarang sudah menabung/mencari dana,
mencari tanah atau rumah yang ingin kamu tinggali. Yukk mari buat proposal
hidupmu satu tahun, dua tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun kedepan. Tuliskan
ingin menjadi apa kamu dan cita-citamu
dalam mengembangkan agama. Tuliskan semua target dan apa yang kamu ingin capai
dan tempel pada dinding yang mudah kamu baca dan lihat. Setelah selesai sholat
jangan lupa yang kau tuliskan dalam proposal itu ucapkan dan mohon kepada Allah
dalam setiap doamu. Berprasangka baiklah dengan Allah, apabila nanti apa yang
kamu tuliskan dalam proposal itu tidak tercapai jangan menyerah karena Allah
akan memberikan yang terbaik untuk hambanya.
Sebelum ganti kalender tahun
2019, yuuuk susun proposal hidupmu.Supaya hidupmu lebih terarah dan kamu tahu
apa yang harus dilakukan dalam mengisi kehidupan ini. Selamat mencoba 😊