Jumat, 14 Desember 2018

PROPOSAL HIDUP



“Seorang anak kecil ditanya, apa cita-citamu nak setelah besar nanti? Aku ingin menjadi Dokter katanya, lalu beberapa tahun kemudian anak itu sudah lulus SMA dan masuk jurusan Farmasi. Akhirnya anak itu menjadi Apoteker di salah satu rumah sakit”

Ada apa dengan anak kecil itu yang tumbuh dewasa tetapi tidak menjadi seperti apa yang diinginkan? Apakah dia sudah tumbuh dewasa sehingga lupa apa yang dicita-citakan ? atau pilihan hidupnya berkata lain menjadi beda profesi? Bagaimana kalian? Apakah punya beberapa cita-cita tetapi tidak satupun tercapai? Atau malah tidak perlu punya cita-cita karena cukup jalani saja kehidupan.

Hidup penuh kejutan
Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita setahun, dua, tiga sampai lima tahun kedepan? Apakah tahun depan saya bisa menemukan jodoh? Apakah tahun depan saya bisa membeli rumah dengan uang sendiri? Apakah tahun depan saya masih hidup? Tidak ada yang tahu pasti.
Skenario hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Bahkan Allah sudah menggariskan hidupnya masing-masing. Skenario kehidupan kita memang bisa direncanakan tetapi tetap yang menentukan ALLAH SWT. Lantas jika sudah ada yang mengatur apakah kita hanya cukup menikmati skenario allah tanpa berdoa dan berusaha? Tentu tidak.
Saat kecil dulu aku ingin sekali menjadi presenter, masuk televisi. Ayah, ibu, teman-temanku bahkan tetanggaku bisa melihatku di layar kaca. Aku bisa jalan-jalan ke tempat peristiwa kejadian saat membacakan berita. Beberapa tahun kemudian aku melupakan cita-citaku. Semakin beranjak dewasa aku pindah haluan, aku ingin menjadi ahli gizi. Tapi keinginanku ditolak kedua orangtua ku karena ada alasan tertentu. Aku tidak pernah tahu bahwa aku diterima di univeristas swasta tanpa seleksi dengan jurusan yang aku pun tidak tahu apa pekerjaan setelah lulus nanti. Aku diterima di jurusan kesehatan masyarakat. Aku merasa ini bukan pilihanku yang kuimpikan tapi aku coba menjalaninya dengan alasan untuk membahagiakan orangtua ku.
Aku hanya bisa berencana untuk menjadi ahli gizi tetapi realitanya Allah memberikanku jalan lain, aku menjadi sarjana kesehatan masyarakat. Ya meskipun masih dalam bidang satu kesehatan. Itulah cara Allah yang tidak pernah kita tahu. Dalam prosesnya pun tidak semua sekolah yang kuinginkan bisa kuraih semua. Lagi-lagi Allah selalu punya cara lain dan itulah Allah selalu tahu mana yang terbaik buat hambanya ketimbang diri kita sendiri.

Berani berencana, Berani juga mengikhlaskan
Kenapa kita buat perencanaan? Kalau nanti toh banyak yang tidak sesuai rencana? Yaa dulu saya juga seperti itu. Setiap tahun saya selalu membuat apa yang harus saya capai tahun ini. Malahan saya kadang tidak main-main. Saya selalu bikin target dalam hidup saya ada beberapa target saya yaitu:
-          Wisuda di usia 22 tahun
-          Menikah di usia 26 tahun
-          Beasiswa S2 di usia 25 tahun
-          Punya bisnis sendiri usia 27 tahun
-          Dll

Ada beberapa target yang tercapai tapi lebih banyak juga yang tidak tercapai. Kecewa? Ya awalnya saya kecewa. Mungkin rasanya lelah bikin perencanaan matang tapi hasilnya tidak sesuai. Tetapi saya belajar bahwa yang dapatkan sampai sekarang ini adalah yang terbaik buat saya. Allah sudah mengetahui porsi hambanya masing-masing. Kenapa saya harus kecewa? Saya memaknai proses kehidupan ini apa yang terjadi bagi saya adalah hikmah yang harus saya pelajari dan mengikhlaskan apa yang tidak tercapai. Bisa jadi yang saya inginkan memang belum tepat buat saya atau malah membuat keburukan bagi saya.

                Di dunia ini tidak semuanya kita harus memilih hal yang menyenangkan terus. Ada kalanya kita harus berada di hal yang terpuruk, sedih dan kecewa baru merasakan kebahagiaan. Memang benar hidup ini ada pilihan tapi bukan berarti kita memilih apa yang kita senangi saja. Kalau kita memilih senang saja, kita tidak akan pernah tahu rasanya sedih dan sakit untuk mencapai kebahagiaan. Kita tidak pernah bisa menikmati proses kegagalan.

Membuat roadmap dan proposal kehidupan
Apakah saya kapok untuk membuat target dalam hidup saya? Jawabanya tidak.  Hidup bukankah hanya sebentar saja?
“Urip kui mung mampir ngombe” (Hidup itu hanya mampir minum)
Hidup yang singkat alias ada batasnya. Bukan unlimited lagi kayak paketan data internet. Kita harus jadi manusia bijak yang pintar memanage diri kita sendiri. Rasanya sayang sekali waktu yang kita punya habis sia-sia. Ibarat nih punya paketan 6GB habis Cuma mau buat stalking akun gossip. Lah manfaatnya apa? Apakah kita bahagia menghabiskan waktu dan dana hanya untuk hal yang tidak bermanfaat? Malah banyak ruginya. Udah nambah dosa plus buang duit. Wkwkkwkw

Kita harus bikit target, apa yang ingin kamu capai di dunia ini. Ingat tujuan kita hidup untuk apa? Tujuan hidup kita disini untuk mendapatkan banyak bekal ke akhirat nanti. Jadi target yang kamu buat jangan hanya untuk kepentingan dunia, rasanya rugi. Misal mau berangkat umroh tahun 2020. Hanya mau umroh saja? Perlu ditambah dengan berangkat umroh dengan suami, anak-anak, orang tua dan tetangga. Yang punya kesempatan masuk surge bukan kamu saja tapi kamu bisa mengajak banyak orang lainnya bukan?
Mulailah untuk menuliskan target dengan manfaat yang lebih besar, jangan hanya materi dan duniawi saja.Misal tahun 2019 punya rumah.  Tetapi perlu ditambah memiliki rumah yang dilingkupi kebaikan dan membangun masjid di samping rumah.

Selain buat target, jangan lupa tuliskan yang harus kamu lakukan untuk mencapai yang kamu targetkan. Kalau tahun 2019 punya rumah. Mulai dari sekarang sudah menabung/mencari dana, mencari tanah atau rumah yang ingin kamu tinggali. Yukk mari buat proposal hidupmu satu tahun, dua tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun kedepan. Tuliskan ingin menjadi apa kamu  dan cita-citamu dalam mengembangkan agama. Tuliskan semua target dan apa yang kamu ingin capai dan tempel pada dinding yang mudah kamu baca dan lihat. Setelah selesai sholat jangan lupa yang kau tuliskan dalam proposal itu ucapkan dan mohon kepada Allah dalam setiap doamu. Berprasangka baiklah dengan Allah, apabila nanti apa yang kamu tuliskan dalam proposal itu tidak tercapai jangan menyerah karena Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya.

Sebelum ganti kalender tahun 2019, yuuuk susun proposal hidupmu.Supaya hidupmu lebih terarah dan kamu tahu apa yang harus dilakukan dalam mengisi kehidupan ini. Selamat mencoba 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar